كُلَّمَا نَضِجَتۡ جُلُوۡدُهُمۡ بَدَّلۡنٰهُمۡ جُلُوۡدًا غَيۡرَهَا لِيَذُوۡقُوا الۡعَذَابَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَزِيۡزًا حَكِيۡمًا
“Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab. Sungguh, Allah Maha-perkasa, Mahabijaksana” (QS. An-Nisa : 56)
Kosakata penting :
نَضِجَتۡ : matang, terbakar
جُلُوۡدُهُمۡ : kulit-kulit mereka
بَدَّلۡنٰهُمۡ : kami gantikan bagi mereka
جُلُوۡدًا غَيۡرَهَا : kulit-kulit yang lain
لِيَذُوۡقُوا : agar mereka merasakan
الۡعَذَابَ : adzab, siksaan
Tafsir Bil Ma’tsur
Imam Ath-Thabari dalam kitab tafsirnya menyebutkan hadits dari Ibnu Umar ketika menjelaskan tentang frase “Kami ganti dengan kulit yang lain” sebagai berikut :
إذا احترقت جلودهم بدلناهم جلودا بيضا أمثال القراطيس
“Ketika kulit-kulit mereka terbakar maka kami ganti dengan kulit (yang terbakar) dengan kulit yang putih seperti kertas” Maksudnya adalah ketika kulit-kulit mereka terbakar, akan diganti dengan kulit yang baru.[1]
Makna ayat secara umum
Sesungguhnya orang-orang yang kafir atau (bisa juga diartikan) menolak atau tidak mau percaya, padahal yang ditolak itu adalah sesuatu yang benar yaitu ayat-ayat Allah (Al-Qur’an). Ayat-ayat juga bisa diartikan tanda-tanda dari adanya Tuhan, yang kita bisa lihat yaitu adanya alam semesta. Ada makhluk-makhluk di dalamnya, ada keteraturan disana, ada juga yang hidup disana, menunjukkan bahwa sesuatu yang menciptakan itu pasti sesuatu yang hidup. Atau ayat-ayat juga bisa bermakna perintah Allah agar kita taat kepada-Nya. Maka orang yang kafir itu akan dibakar oleh Allah dengan api neraka. [2]
Siksaan di neraka itu adalah setiap kulit mereka terbakar, maka akan diganti dengan kulit lainnya, agar mereka merasakan adzab itu. Inilah salah satu siksaan yang akan diderita nanti bagi orang-orang yang kafir atau tidak mau percaya dengan ayat-ayat Allah maupun orang yang menolak perintah Allah. Karena kalau kita sudah mati di dunia ini, hancurlah tubuh kita ini menyatu dengan tanah. Namun jika kiamat sudah tiba, maka akan dipertemukan kembali ruh kita dengan tubuh kita yang sama seperti ketika kita ada di dunia.
Mengapa penduduk neraka ketika kulit mereka terbakar hangus kemudian Allah ganti dengan kulit yang baru? Ternyata penelitian membuktikan bahwa kulit adalah salah satu organ yang merupakan reseptor rasa sakit. Pada tahun 1950-an, ahli anestesi AmerikaHenry K. Beecher , menggunakan pengalamannya merawat pasien sipil dan korban perang, menemukan bahwa tentara yang mengalami luka serius sering kali tidak terlalu merasakan sakit dibandingkan pasien bedah sipil. [3]
Fungsi kulit berdasarkan sains
Kulit adalah organ terbesar yang menempel pada tubuh manusia. Jika dibentangkan, orang dewasa memiliki ukuran kulit seluas dua meter. Struktur anatomi kulit manusia terdiri dari jaringan rumit yang berfungsi sebagai penghalang awal masuknya patogen, sinar UV, dan bahan kimia ke dalam tubuh. Kulit juga menjadi pelindung dari cedera, mengatur suhu tubuh, serta jumlah air. Berikut ini fungsi anatomi kulit manusia berdasarkan strukturnya:
- Epidermis
Struktur anatomi kulit manusia yang paling luar adalah lapisan epidermis. Lapisan ini selalu mengalami regenerasi akibat peluruhan sel-sel kulit mati. Setiap hari, lapisan epidermis menghasilkan kurang lebih 500 juta sel kulit mati. Hal tersebut yang menyebabkan lapisan epidermis dipenuhi oleh 25-30 lapisan kulit mati. Berikut fungsi lapisan epidermis kulit manusia:
- Membentuk sel kulit yang baru. Proses pembentukannya dimulai dari dasar epidermis, yang kemudian terdorong mencapai lapisan paling atas.
- Memberikan warna kulit. Lapisan epidermis mengandung sel yang memproduksi melanin atau pigmen kulit. Melanin sendiri berfungsi untuk melindungi kulit dari bahaya paparan sinar UV.
- Melindungi lapisan bawah kulit. Epidermis adalah lapisan paling atas, yang memproduksi keratinosis untuk melindungi tubuh dari bakteri, virus, parasit, serta suhu panas.
- Dermis
Struktur anatomi kulit manusia selanjutnya adalah lapisan dermis, yaitu tepat berada di bawah epidermis, yang sebagian besar terdiri dari kolagen. Lapisan kulit dermis bisa dibilang yang paling tebal, karena di dalamnya terdapat saraf, pembuluh darah, pembuluh limfatik, kelenjar keringat, kelenjar minyak, saluran limfe, juga folikel rambut. Berikut fungsi lapisan dermis kulit manusia:
- Memproduksi keringat dan minyak. Fungsi tersebut ada karena terdapat kelenjar minyak dan keringat di lapisan dermis. Keringat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan suhu. Sedangkan minyak dibutuhkan tubuh agar kulit terasa lembap dan lembut.
- Merasakan sentuhan dan sakit. Fungsi tersebut ada karena terdapat saraf di lapisan dermis. Saraf-saraf tersebut yang kemudian akan mengirimkan sinyal kepada otak untuk merasakan berbagai sentuhan dan rasa sakit di kulit.
- Mengalirkan darah yang menutrisi kulit. Fungsi tersebut ada karena terdapat pembuluh darah di lapisan dermis. Bukan hanya bertugas untuk mengalirkan oksigen dan nutrisi saja, pembuluh darah di lapisan dermis juga berfungsi untuk mengatur suhu tubuh.
- Menumbuhkan rambut. Fungsi tersebut ada karena terdapat folikel rambut di lapisan dermis. Folikel rambut di lapisan ini memproduksi rambut di seluruh tubuh manusia.
- Melawan infeksi. Fungsi tersebut ada karena terdapat pembuluh limfatik di lapisan dermis. Pembuluh ini secara langsung menjadi bagian terpenting dalam sistem imunitas tubuh manusia, yang berfungsi untuk mencegah infeksi.
- Hipodermis
Hipodermis menjadi struktur anatomi kulit manusia di lapisan paling bawah. Di dalam lapisan ini terdapat jaringan lemak, pembuluh darah, jaringan penghubung, juga protein yang membantu jaringan kulit kembali ke bentuk semula setelah mengalami peregangan. Protein di lapisan hipodermis disebut dengan elastin. Kira-kira, begini fungsi lapisan hipodermis kulit manusia:
- Melindungi tubuh dari suhu panas dan dingin.
- Menyimpan cadangan energi.
- Bantalan untuk melindungi otot, tulang, dan organ penting dalam tubuh.[4]
Pada tahun 2021, tim Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti perambatan rangsang sakit. Riset dilakukan melalui kajian molekuler berdasarkan data dalam The Cancer Genome atlas. Mereka melakukan analisis proteomik untuk mencari korelasi antara perbaikan kulit dengan tumbuhnya saraf-saraf sensorik yang berperan dalam perambatan rangsang sakit. Hasilnya tim menemukan prediksi hubungan interaksi antar molekul dalam pertumbuhan sel kulit manusia. Interaksi ini terkait perbanyakan sel fibroblas dengan perambatan rangsang sakit.[5]
Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwasanya Al-Qur’an adalah mukjizat yang diturunkan oleh Allah SWT. 1445 tahun yang lalu Al-Qur’an telah menyinggung permasalahan kulit manusia yang menjadi reseptor rasa sakit yang kini baru terbukti setelah beratus-ratus tahun. Tidak mungkin pada masa itu orang-orang sudah meneliti tentang struktur dan fungsi kulit manusia karena ilmu kedokteran saja masih belum sempurna. Tapi bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin. Meskipin mereka belum memahami ilmu pengetahuan tentang kulit manusia, Allah telah mewahyukan itu kepada Nabi Muhammad SAW. dan kini menjadi kenyataan. Subhanallah.
[1] Ath-Tabari, Jami’ul Bayan ‘an Ta’wili Ayil Qur’an, Maktabah Ibnu Taimiah, Kairo, Jilid 8, hlm 484
[2] Prof Hamka, Tafsir Al-Azhar, Pustaka Nasional PTE LTD, Singapura, Jilid 2, hlm. 1260
[3] https://www.britannica.com/science/pain
[4] https://www.halodoc.com/artikel/3-fungsi-anatomi-kulit-bagi-tubuh-manusia
[5] https://www.detik.com/edu/perguruan-tinggi/